KEGIATAN BELAJAR 1
MASA PEMERINTAHAN UTSMAN BIN AFFAN
A.
Kompetensi Dasar
Mengenal sejarah khalifah Utsman bin Affan.
B.
Indikator
Setelah selesai
mempelajari modul ini, anda diharapkan:
1. Mampu menceritakan riwayat hidup khalifah
Utsman bin Affan.
2. Mampu menyebutkan usaha yang dicapai khalifah Utsman bin Affan selama masa kepemimpinannya.
3. Mampu menyebutkan sebab-sebab
kemunduran kepemimpinan
khalifah Utsman bin Affan.
C.
Materi Pokok
Di dalam modul ini
anda akan mempelajari beberapa sub bagian yaitu:
1. Riwayat hidup khalifah Utsman bin Affan.
2. Usaha yang
dicapai khalifah
Utsman bin Affan selama masa kepemimpinannya.
3. Sebab-sebab
kemunduran kepemimpinan khalifah Utsman bin Affan
D.
Uraian Materi
Apakah anda tahu
siapa kholifah ke tiga yang memimpin umat Islam setelah wafatnya Rasulullah
SAW? Jika anda lupa, bukalah kembali pelajaran pertama pada modul ini. Kisah perjalanan
hidup kholifah tersebut yang akan anda pelajari pada bagian ini.
1.
Riwayat Hidup Khalifah Utsman Bin Affan
Utsman bin Affan (sekitar 574 –656)
adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang
merupakan Khulafaur Rasyidin yang
ke-3. Nama lengkap beliau adalah Utsman bin affan Al-Amawi Al-Quarisyi, berasal
dari Bani Umayyah. Lahir pada tahun keenam tahun Gajah. Kira-kira lima tahun
lebih muda dari Rasullulah SAW.
Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya
Dzunnurrain (yang punya dua cahaya). Sebab digelari Dzunnuraian karena
Rasulullah menikahkan dua putrinya untuk Utsman; Roqqoyah dan Ummu Kultsum.
Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah berkata; “Sekiranya kami punya anak
perempuan yang ketiga, niscaya aku nikahkan denganmu.” Dari pernikahannya
dengan Roqoyyah lahirlah anak laki-laki. Tapi tidak sampai besar anaknya
meninggal ketika berumur 6 tahun pada tahun 4 Hijriah.
Menikahi 8 wanita, empat diantaranya meninggal yaitu
Fakhosyah, Ummul Banin, Ramlah dan Nailah. Dari perkawinannya lahirlah 9 anak
laki-laki; Abdullah al-Akbar, Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid,
Sa’id dan Abdul Muluk. Dan 8 anak perempuan. Nama ibu beliau adalah Arwa binti
Kuriz bin Rabiah. Beliau masuk Islam atas ajakan Abu Bakar, yaitu sesudah
Islamnya Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haristah. Beliau adalah salah satu sahabat
besar dan utama Nabi Muhammad SAW, serta termasuk pula golongan as-Sabiqun
al-Awwalin, yaitu orang-orang yang terdahulu Islam dan beriman.
Utsman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi
dermawan. Beliau adalah seorang pedagang kain yang kaya raya, kekayaan ini
beliau belanjakan guna mendapatkan keridhaan Allah, yaitu untuk pembangunan
umat dan ketinggian Islam. Beliau memiliki kekayaan ternak lebih banyak dari
pada orang arab lainya. Ketika kaum kafir Quarisy melakukan penyiksaan
terhadap umat islam, maka Utsman bin Affan diperintahkan untuk berhijrah ke
Habsyah (Abyssinia, Ethiopia). Ikut juga bersama beliau sahabat Abu Khudzaifah,
Zubir bin Awwam, Abdurahman bin Auf dan lain-lain. Setelah itu datang pula
perintah Nabi SAW supaya beliau hijrah ke Madinah. Maka dengan tidak berfikir
panjang lagi beliau tinggalkan harta kekayaan, usaha dagang dan rumah tangga
guna memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya. Beliau Hijrah bersama-sama dengan
kaum Muhajirin lainya.
Pada peristiwa Hudaibiyah, Utsman dikirim oleh
Rasullah untuk menemui Abu Sofyan di Mekkah. Utsman diperintahkan Nabi untuk
menegaskan bahwa rombongan dari Madinah hanya akan beribadah di Ka’bah, lalu
segera kembali ke Madinah, bukan untuk memerangi penduduk Mekkah. Suasana sempat tegang ketika Utsman tak kenjung
kembali. Kaum muslimin sampai membuat ikrar Rizwan – bersiap untuk mati bersama
untuk menyelamatkan Utsman. Namun pertumpahan darah akhirnya tidak terjadi. Abu
Sofyan lalu mengutus Suhail bin Amir untuk berunding dengan Nabi Muhammad SAW.
Hasil perundingan dikenal dengan nama Perjanjian Hudaibiyah.
Semasa Nabi SAW masih hidup, Utsman pernah dipercaya
oleh Nabi untuk menjadi walikota Madinah, semasa dua kali masa jabatan. Pertama
pada perang Dzatir Riqa dan yang kedua kalinya, saat Nabi SAW sedang
melancarkan perang Ghatfahan.Utsman bin Affan adalah seorang ahli ekonomi yang
terkenal, tetapi jiwa sosial beliau tinggi. Beliau tidak segan-segan
mengeluarkan kekayaanya untuk kepentingan Agama dan Masyarakat umum.
1.
Usaha Yang Dicapai Khalifah Utsman Bin Affan Selama Masa Kepemimpinannya
Pada
bagian sebelumnya telah diceritakan riwayat hidup Utsman bin Affan. Selanjutnya
pada bagian ini akan dibahas mengenai usaha yang telah dilakukan Utsan bin
Affan selama beliau menjabat sebagai kholifah.
Utsman bin Affan bin
Affan dipilih sebagai Kholifah menggantikan Kholifah Umar bin Khattab
yang meninggal karena ditikam oleh Abu Lu'luah saat beliau
menjadi imam sholat subuh. Saat menjelang wafatnya, Kholifah telah membentuk
sebuah dewan yang akan menggantinya. Dewan tersebut beranggotakan enam orang
sahabat yang saat itu dianggap paling tinggi derajatnya. Keenam
anggota dewan tersebut adalah :
1.
Usman bin Affan.
2.
Ali bin Abi Thalib
3.
Thalhah bin Ubaidillah
4.
Zubair bin Awwam
5.
Abdurrahman bin Auf
6.
Sa'ad bin Abi Waqas
Dewan tersebut bertugas memilih salah satu dari
mereka untuk menjadi Kholifah. Ketua Dewan dipegang oleh Abdurrahman bin Auf. Pemilihan di
lakukan dengan cara musyawarah dan mufakat dan untuk mencari suara terbanyak. Pada akhirnya Usman bin Affan terpilih sebagai kholifah pengganti Umar bin
Khattab. Saat terpilih menjadi khalifah Usman bin Affan telah berusia 70 tahun. Beliau menjadi khalifah
selama 12 tahun. Awal pemerintahan Utsman diwarnai dengan suasana yang kurang kondusif. Pada
waktu itu masyarakat terpecah menjadi dua kelompok, yaitu pendukung Ali yang
kurang mendukung kepemimpinan Utsman dan pendukung Utsman yang mendukung
kepemimpinannya. Namun hal itu tidak menghalangi Utsman dalam menjalankan
kepemimpinannya. Prestasi yang dicapai Utsman bin Affan antara lain:
a.
Kodifikasi Mushaf al Qur'an
Usaha kodifikasi ( pembukuan ) ayata-ayat Al-Qur'an
sudah dimulai sejak masa kholifah Abu Bakar As Shidiq. Ayat-ayat Al-
Qur'an yang terkumpul pada masa itu disimpan oleh Hafsah binti Umar, salah satu istri
Rasulullah saw. Pada masa
pemerintahan Khalifah Usman bin Affan, wilayah islam sudah sangat luas. Hal ini
menimbulkan kekhatiran akan terjadinya perbedaan pembelajaran Al-Qur'an di
beberapa pelosok wilayah. Perbedaan itu meliputi susunan surahnya atau lafal (dialiknya). Salah seorang sahabat bernama Huzaifah bin Yaman melihat
perselisihan antara tentara islam ketika menaklukkan Armenia dan
Azerbeijan. Masing-masing pihak menganggap cara membaca Al- Qur'an yang
dilakukan adalah paling baik. Perselisihan tersebut
kemudian dilaporkan oleh Huzaifah
bin Yaman kepada Kholifah Usman bin Affan selanjutnya kholifah Usman bin Affan membentuk sebuah panitia penyusunan Al- Qur'an.
Panitia ini di ketuai oleh Zaid bin Tsabit anggotanya Abdullah bin Zubair dan Abdurrahman bin
Harits. Tugas yang dilaksanakan adalah menyalin ulang ayat-ayat Al-Qur'an dalam
sebuah buku yang disebut mushaf. Salinan kumpulan
Al-Qur'an itu disebut mushaf oleh Panitia Mushaf diperbanyak
sejumlah empat buah. Salah satunya tetap berada di Madinah, sedangkan empat lainya dikirim ke Madinah, Suriah, Basrah, dan Kufah. Semua naskah Al-Qur'an
yang dikirim ke daerah -daerah itu dijadikan pedoman dalam penyalinan
berikutnya di daerah masing-masing. Naskah yang ditinggal di Madinah
disebut Mushaf Al-Imam atau
Mushaf Usmani.
b. Renovasi Masjid
Nabawi
Masjid Nabawi adalah masjid yang pertama
kali didirikan oleh Nabi Muhammad saw. pada saat pertama kali tiba di Madinah
dari perjalanan hijrahnya. Masjid ini pada mulanya hanya kecil dan masih sangat
sederhana. Dengan semakin banyaknya jumlah umat islam, maka Kholifah Umar bin
Khattab mulai memperluas masjid ini. Majid Nabawi telah mulai dibangun sejak
masa Kholifah Umar bin Khattab yang
kemudian dilanjutkan merenovasinya dan diperluas oleh Kholifah Usman bin Affan. selain
diperluas, masjid Nabawi juga dibangun dengan bentuk dan coraknya yang lebih
indah.
c. Pembentukan Angkatan
Laut
Pada masa Kholifah Usman bin Affan, wilayah
islam sudah mencapai Afrika, Siprus, hingga konstantinopel. Muawiyah saat itu menjabat gubernur Suriah
mengusulkan dibentuknya angkatan laut. Usul itu disambut dengan baik oleh Kholifah Usman bin Affan.
a. Perluasan Wilayah Islam
Serangkain penaklukan bangsa Arab dimotivasi
oleh semangat keagamaan untuk menjadikan dunia memeluk dan mengakui islam. Pada
masa pemerintahan Kholifah Usman bin Affan wilayah Islam semakin meluas.Wilayah Azer Baijan berhasil di taklukkan pasukan muslim dibawah
pimpinan Said bin As dan Huzaifah
bin Yaman.
Selain itu wilayah islam sudah mencapai Afrika, Siprus, hingga Konstantinopel.
2.
Sebab-Sebab
Kemunduran Pemerintahan Utsman bin Affan
Setelah suatu
pemerintahan itu mengalami kejayaan, tentunya akan mengalami kehancuran juga.
Kini anda akan mempelajari sebab-sebab kemunduran masa pemerintahan Utsman bin
Affan.
Dalam pemerintahan Khalifah Utsman Tergolong sukses pada enam tahun awal
dari pemerintannya, namun sesuai dengan cacatan sejarah bahwa enam kedepan
banyak terjadi perubahan-perubahann termasuk tuntutan rakyat, dimana adanya nepotisme ditubuh pemerintahan Utsman sangat meresahkan kehidupan rakyat. Ketika Utsman mengangkat Marwan ibnu Hakam, sepupu Khalifah yang dituduh sebagai
orang yang mementingkan diri sendiri dan suka intrik, menjadi sekretaris utamanya, dan ketika itu spontan rakyat
mosi tak percaya terhadap keputusan yang diambil oleh Utsman tersebut. Begitu pula penempatan Muawiyah, Walid ibnu
Uqbah dan Abdullah ibnu Sa’ad masing-masing menjadi Gubernur Suriah, Irak, dan
Mesir, sangat tidak disukai oleh umum.
Ditambah lagi tuduhan-tuduhan keras bahwa kerabat Khalifah memperoleh harta pemerintah
dengan mengorban kekayaan umum and tanah Negara. Hakam ayah Marwan mendapatkan tanah Fadah dan Marwan sendiri menyalah gunakan harta Baitul
Mal yang dipakai untuk kepentingan pribadi dan
diberikan juga untuk kaum kerabat lainnya dan seakan-akan beliau tidak
sadar bahwa harta Baitul Mal adalah Harta Kaum Muslimin. Muawiyah mengambil alih tanah Negara Suriah dan Khalifah mengijinkan Abdullah untuk mengambil untuk
dirinya sendiri seperlima dari harta rampasan perang Tripoli.
Situasi itu benar-benar semakin mencekam,
bahkan usaha-usaha yang bertujuan baik dan mempunyai alasan kuat untuk
kemaslahatan umat disalah pahami dan melahirkan perlawanan dari masyarakat. Penulisan Al-Qur’an
yang diperkirakan sebagi langkah yang efektif malah menjadi menambah permasalahan dan bahkan mengundang kecaman, dan
juga Utsman malah dituduh tidak punya otoritas untuk menetapkan edisi
al-Qur’an yang dibakukan itu. Rasa tidak puas terhadap Khalifah Utsman semakin besar dan menyeluruh, di Kuffah
dan Basrah, yang dikuasai oleh Thalhah dan Zubair, rakyat bangkit menentang Gubernur yang
diangkat Oleh Khalifah. Selain ketidaksetian rakyat terhadap Abdullah ibnu
Sa’ad saudara angkat Khalifah sebagi penggati Gubernur ‘Amr ibn Ash juga karena
konflik soal pembagian ganimah.
Dari berbagai
konflik-konflik yang ada, dan lemahnya sikap kepemimpinan khalifah Utsman makin
menambah gejolak pemberontakan. Pada kondisi yang demikian sikap Utsman lemah
lembut dan tidak bisa tegas sehingga hal ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak
pemberontak untuk menjatuhkan kepemimpinan beliau. Akhirnya pada tanggal 17
juni 656 M Utsman dibunuh dengan cara ditikam didalam rumahnya pada saat ketika
beliau sedang membaca Al-Quran. Pembunuhan yang bermotif politik atas diri
Khalifah Utsman membawa dampak yang panjang terhadap sejarah islam sesudahnya.
Setelah terbunuhnya Utsman bin Affan kepemimpinan umat islam digantikan oleh
khalifah Ali bin Abi Thalib.
A.
Tugas/Latihan
Untuk mengukur
kedalaman materi yang anda pelajari, sekarang kerjakanlah tugas di bawah ini.
1. Buatlah tulisan
singkat tentang system pemerintahan pada masa kepemimpinan Utsman bin Affan dan
kemajuan yang telah dicapai pada masa itu!
2. Diskusikan dengan
teman saudara, bagaimana proses pemberontakan pada masa kepemimpinan Utsman bin
Affan, jelaskan factor apa saja yang melatarbelakangi terjadinya keruntuhan
kepemimpinan Utsman bin Affan!
B.
Tes Mandiri
Untuk mengetahui
pemahaman anda mengenai materi masa pemerintahan Utsman bin Affan. Kerjakanlah latihan
berikut! Pilihlah jawaban yang anda anggap paling benar sesuai dengan materi
yang anda pelajari!
1.
Utsman bin Affan merupakan khulafahurrasyidin ke ....
a.
1
b.
2
c.
3
d.
4
2.
Salah satu sifat Utsman bin Affan yang paling menonjol adalah ….
a.
Penakut
b.
Dermawan
c.
Pemarah
d.
Kikir
3.
Setelah peristiwa terbunuhnya khalifah Umar bin Khattab, dibentuklah
dewan untuk memilih khalifah selanjutnya yang beranggotakan, kecuali….
a.
Utsman bin Affan
b.
Ali bin Abi Thalib
c.
Zain bin Tsabit
d.
Abdurrahman bin Auf
4.
Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah pada usianya yang ke ....
a.
50
b.
55
c.
60
d.
70
5.
Pada masa pemerintahan khalifah Utsman bin Affan, diadakan kodifikasi
Al-Qur’an yang diketuai oleh ….
a.
Zaid bin Tsabit
b.
Abdullah bin Zubair
c.
Abdurrahman bin
Harits.
d.
Hafsah binti Utsman
6.
Diantara prestasi-prestasi yang dicapai pada
masa khalifah Utsman bin Affan ialah
a.
Pembentukan angkatan udara
b.
Kodifikasi Al-Qur’an
c.
Pendirian Bait Al-Mal
d.
Ekspansi wilayah ke Damaskus
7.
Salinan mushaf Al-Qur’an yang ditinggal di
Madinah disebut ….
a.
Mushaf Al-Makmum
b.
Mushaf Al-Imam
c.
Mushaf Al-Mufrad
d.
Mushaf Al-Jama’
8.
Mushaf Al-Qur’an diperbanyak sejumlah empat buah
dan dikirim ke berbagai wilayah diantaranya, kecuali ....
a.
Madinah
b.
Suriah
c.
Iskandariah
d.
Basrah
9.
Khalifah Utsman terbunuh pada
saat membaca Al-Quran akibat ditikam dari belakang pada tanggal ….
a.
17 Juni 655 M
b.
27 Juni 655 M
c.
27 Juni 656 M
d.
17 Juni 656 M
10. Hal-hal yang
melatarbelakangin kemunduran kepemimpinan Utsman bin Affan ialah …..
a.
Nepotisme
b.
Negosiasi
c.
Musyawarah
d.
Monopoli
C.
KUNCI JAWABAN
1.
C
2.
B
3.
C
4.
D
5.
A
6.
B
7.
B
8.
C
9.
D
10.
A
0 komentar: