hasil diskusi laboratorium agama




HASIL DISKUSI KELOMPOK 3

Topik Diskusi  : Laboratorium Agama
Pemakalah       : Jamaludin      (10411035)
Hasil diskusi    :
Hasil presentasi yang disampaikan oleh Jamaludin mengenai Laboratorium Agama sudah berjalan dengan baik dan efektif. Pemakalah menjelaskan makalahnya secara jelas. Dari diskusi kelompok kecil tersebut, ada beberapa pertanyaan dari teman-teman mengenai topik ini diantaranya yaitu:
1.      Tita Prawesti   (10411034)
Bagaimana cara mengoptimalkan laboratorium agama sebagai tempat pembelajaran?
Jawab: pengoptimalan laboratorium agama sebagai tempat belajar dengan cara pemenuhan fasilitas-fasilitas didalamnya seperti di dalam majid disediakan kitab-kitab sehingga bisa untuk mendalami materi, penugasan kepada takhmir masjid untuk disiplin menjalankan tugas dan lebih menjaga kebersihan lingkungan masjid sehingga masjid bisa dijadikan tempat pembelajaran.
2.      Ahmad Assidiq Mubarok (10411012)
Bagaimana tentang fakta di kampus bahwa laboratorium agama dijadikan tempat makan dan nongkrong? Bagaimana tanggapan pemakalah, Apakah penggunaan laboratorium agama sudah efektif?
Jawab: itu kan tempat makan hanya di samping masjid, apabila tidak mengganggu fungsi dan peran dari masjid sendiri itu tidak masalah. Tetapi alangkah baiknya apabila masjid itu sebagai tempat diskusi, mengaji, beribadah. Namun dengan adanya tempat makan kita sebagai guru juga bisa menjelaskan adab dan tata krama makan dan minum yang benar. Menurut pemakalah tetap efekti penggunaan laboratorium agama selagi tempat tersebut tidak mengganggu suasana masjid.
3.      Satria Karimul Qolbi (10411023)
Apakah laboratorium agama hanya masjid saja? Dan apakah masjid cocok untuk proses pembelajaran?
Jawab: iya laboratorium agama salah satunya itu masjid, menurut pemakalah masjid cocok untuk proses kegiatan pembelajaran karena di masjid lebih luas tempatnya dan membuat suasana berbeda dari pada didalam kelas dan monoton. Di masjid siswa bisa diajarkan secara langsung dan mempraktekkan berbagai pelajaran seperti praktek wudhu, praktek sholat jenazah, praktek adzan, dan lain-lain.
4.      Tri Mardiana Cahyani (10411008)
Penggunaan laboratorium agama cocok digunakan untuk jenjang apa? Bagaimana kalau disekolah tersebut tidak ada laboratorium agama? Berikan alasannya!
Jawab: penggunaan laboratorium agama cocok untuk proses pembelajaran di semua jenjang, bahkan anak harus dikenalkan dengan masjid sedini mungkin sehingga anak tersebut bisa menyukai masjid dan selalu ingin berkunjung ke masjid untuk beribadah, mengaji, dan menuntut ilmu. Jadi pada semua jenjang bisa diterapkan dengan menggunakan media ini. Apabila sekolah tidak memiliki masjid, guru bisa membawa siswa menuju masjid paling dekat, atau bisa belajar di luar jam belajar seperti halnya mengunjungi masjid yang bersejarah dikotanya sehingga siswa lebih tertarik dan semangat dalam belajar.

1 komentar:

hasil diskusi Media Pembelajaran E-Learning




LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK

Judul Diskusi  : Media Pembelajaran E-Learning
Pemakalah       : Moh. Wifaqul Idaini (10411009)
Hasil Diskusi   :
            Hasil diskusi mengenai Media Pembelajaran E-Learning yang di presentasikan oleh Moh. Wifaqul Idaini sebagai pemakalah, ada beberapa pertanyaan yang dikemukakan oleh teman-teman anggota diskusi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut secara keseluruhan sudah mampu dijawab dengan baik oleh pemakalah, namun ada beberapa yang belum terjawab karena keterbatasan waktu dalam berdiskusi. Berbagai pertanyaan-pertanyaan itu antara lain:
1.      Bagaimana teknik evaluasi terhadap siswa dalam penggunaan e-learning pada proses pembelajaran? Oleh Eman Roheman (10411003)
Jawab: Teknik penilaian atau evaluasi pada siswa bisa dengan cara menjawab online dimana guru telah memberikan soal-soal melalui e-learning kemudian siswa bisa menjawab secara online dengan menjelaskan petunjuk cara menjawabnya kepadda siswa dan diberi batasan waktu dalam menjawab sehingga memungkinkan siswa tidak ada kesempatan untuk bertanya atau mencontek jawaban teman.
2.      Bagaimana cara mengatasi berbagai kelemahan dari penggunaan e-learning itu sendiri? Oleh Imalia Yoni (10411019)
Jawab: Mengatasi kelemahan penggunaan e-learning yaitu dengan cara mempersiapkan semua komponen yang dibutuhkan dan disesuaikan untuk media tersebut. Contohnya: materi harus sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa, mudah diakses siswa, dan disediakan forum diskusi secara online.
3.      Apakah dengan penggunaan e-learning dalam pembelajaran mampu menghubungkan ranah afektif dan psikomotorik pada siswa? Oleh Diyah Ayu Wulandari (10411038)
Jawab: Bisa dengan cara melalui diskusi online karena pembelajaran e-learning tidak sepenuhnya online namun bisa melalui tatap muka dan learning by doing incidental learning, jadi guru masih tetap bisa menilai siswa melalui berbagai aspek afektif dan psikomotorik.
4.      Tinjauan sekolah mana yang telah menerapkan system pembelajaran e-learning? Sebutkan! Oleh Satria Karimul Qolbi (10411023)
Jawab: Banyak sekolah di Jogja yang telah menggunakan e-lerning dalam pembelajaran, seperti sekolah-sekolah yang bertaraf internasional.
5.      Nilai karakter apa sajakah yang bisa diambil dan dinilai pada siswa dalam pembelajaran e-learning? Oleh Tita Prawesti (10411034)
Jawab: Banyak karakter yang dapat dinilai seperti karakter disiplin, tanggung jawab, mandiri, kejujuran dll. Contohnya aspek disiplin dengan cara harus mengumpulkan tugas dikirim via e-mail tepat waktu, aspek kejujuran dengan cara menjawab soal tidak boleh mencontek jawaban teman dan apabila ditemukan plagiasi hasil pekerjaan tidak mendapat nilai.
6.      Penggunaan e-learning paling efektif diterapkan untuk jenjang sekolah apa? Jelaskan menurut pemakalah! Oleh Tri Mardiana Cahyani (10411008)
Jawab: E-learning efektif digunakan mulai jenjang SMP sampai dengan Perkuliahan karena siswa sudah mampu dan bisa menggunakan internet untuk mengakses E-learning.
7.      Apakah sekarang ini penggunaan e-learning sudah efektif? Jelaskan! Oleh Suprati Wulaningsih (10411043)
Jawab: Belum efektif karena beberapa factor mulai dari siswa yang tidak bisa menggunakan internet, dan terkadang ada kendala dari admin yang membuatnya sehingga kurang bisa berjalan efektif.
8.      Bagaimana cara meminimalisir dampak dari kelemahan e-learning yang memiliki kecenderungan mengabaikan akademik atau aspek social?
Jawab: Belum terjawab karena waktu diskusi habis.
9.      Mengapa e-learning mampu mengubah siswa dari pasif menjadi aktif? Oleh Diah Arum Ratnawati (10411017)
Jawab: Belum terjawab karena waktu diskusi habis.

1 komentar:

Media Lingkungan sbg sumber belajar dan Perpustakaan




DISKUSI KELOMPOK 2

Topic Diskusi         : Media Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar dan Lembaga Perpustakaan Sebagai Media Pembalajaran PAI.
Pemakalah             : Mareta Inayatur R (10411040) dan Diyah Ayu Wulandari (10411037)
Hasil Diskusi         :
Dari hasil diskusi yang dilakukan dengan kedua pemakalah, presentasi para pemakalah sudah berjalan dengan baik dan semua pertanyaan dari teman-teman bisa terjawab semuanya. Adapun beberapa pertanyaan tersebut antara lain:
1.      Tri Mardiana Cahyani (10411008)
Apakah media lingkungan sebagai sumber belajar sudah banyak berjalan disekolah-sekolah sekarang ini? Dan apakah media ini efektif? Sebutkan pula materi apa yang cocok untuk menggunakan media lingkungan beserta SK dan KD!
Jawab: Sudah banyak sekolah-sekolah yang memanfaatkan media lingkungan sebagai sumber belajar, seperti mata pelajaran PAI sendiri sudah banyak yang dilakukan diluar kelas dengan cara memanfaatkan media ini sebagai sumber belajar. Media ini sangat efektif apabila diterapkan dalam proses pembelajaran karena memberi nuansa dan suasana yang berbeda dalam belajar sehingga siswa tidak jenuh dan bosan, media ini membuat siswa tertarik untuk belajar, mengajak siswa melihat secara langsung kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar, dan bisa membuat guru lebih kreatif dalam menyajikan pembelajaran diluar kelas. Misalkan saja guru akan menyampaikan materi mengenai akhlak terpuji dalam masyarakat, dengan SK: memahami fenomena social di masyarakat terkait dengan akhlak terpuji, dan KD: mengamati akhlak terpuji yang dilakukan oleh masyarakat. Dengan materi tersebut maka siswa diajak untuk mengamati lingkungan sekitar sehingga siswa lebih bisa mendalami makna akhlak terpuji tersebut.

2.      Suprapti Wulaningsih (10411043)
Factor apa saja yang membuat perpustakaan disekolah-sekolah sekarang ini masih kurang diminati para siswa? Bagaimana  mengoptimalkan media perpustakaan? Bagaimana proses pembelajaran yang cocok dirancang guru dengan menggunakan media perpustakaan jelaskan SK dan KD!
Jawab: Ada beberapa factor perpustakaan kurang diminati siswa antara lain:
a.       Kurangnya layanan diperpustakaan.
b.      Kurangnya publikasi tentang perpustakaan kepada siswa.
c.       Kurangnya kesadaran minat baca siswa.
Dari beberapa factor tersebut, maka cara mengoptimalkan media perpustakaan ini yaitu dengan cara memperhatikan pelayanan kepada siswa seperti petugas perpustakaan ramah, sopan, murah senyum dan komunikatif sehingga siswa tidah merasa takut untuk datang keperpustakaan, menyediakan fasilitas yang memadai dan menciptakaan suasana perpustakaan yang sejuk, nyaman, tidak gaduh, dan bersih, serta memberikan fasilitas pendukung lainnya sehingga minat baca siswa menjadi tinggi. Misalnya guru akan menyampaikan materi tentang Tauhid dan Al-quran maka SK: memahami Kitab-kitab dan ayat-ayat yang mendukung. KD: mampu menjelaskan makna yang tertulis dalam kitab kuning. Dengan adanya tugas-tugas untuk mencari kitab diperpustakaan maka siswa akan mendatangi perpustakaan dan apabila telah terbiasa akan menumbuhkan kesadaran minat baca siswa.

3.      Pegas Sunja Dewi (10411013)
Apa kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan media lingkungan sebagai sumber belajar dan lembaga perpustakaan?
Jawab: Untuk kendala media lingkungan sebagai sumber belajar biasanya waktu pembelajara kurang sehingga harus mengambil waktu diluar jam pelajaran, guru terkadang kurang kreatif dan cenderung malas, siswa juga kadang kurang antusias.
Kendala untuk media perpustakaan yaitu buku-buku yang disediakan di perpustakaan terbatas dan sedikit, siswa kadang malas untuk mencari buku, petugas perpustakaan yang tidak ramah, dan lain-lain.

1 komentar:

LKS PAI





KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN

A.    Kompetensi Dasar
Mengenal sejarah khalifah Utsman bin Affan.

B.     Indikator
1.      Mampu menyebutkan sifat-sifat baik khalifah Utsman bin Affan
2.      Mampu membiasakan sifat-sifat baik khalifah Utsman bin Affan

C.    Materi Pembelajaran
Riwayat Hidup Khalifah Utsman Bin Affan
Utsman bin Affan (sekitar 574 –656) adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang merupakan Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Nama lengkap beliau adalah Utsman bin affan Al-Amawi Al-Quarisyi, berasal dari Bani Umayyah. Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang punya dua cahaya). Beliau adalah salah satu sahabat besar dan utama Nabi Muhammad SAW, serta termasuk pula golongan as-Sabiqun al-Awwalin, yaitu orang-orang yang terdahulu masuk islam dan beriman.
Utsman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi dermawan. Beliau adalah seorang pedagang kain yang kaya raya, kekayaan ini beliau belanjakan guna mendapatkan keridhaan Allah, yaitu untuk pembangunan umat dan ketinggian Islam. Beliau memiliki kekayaan ternak lebih banyak dari pada orang arab lainya.
Semasa Nabi SAW masih hidup, Utsman pernah dipercaya oleh Nabi untuk menjadi walikota Madinah, semasa dua kali masa jabatan. Pertama pada perang Dzatir Riqa dan yang kedua kalinya, saat Nabi SAW sedang melancarkan perang Ghatfahan.Utsman bin Affan adalah seorang ahli ekonomi yang terkenal, tetapi jiwa sosial beliau tinggi. Beliau tidak segan-segan mengeluarkan kekayaanya untuk kepentingan Agama dan Masyarakat umum. Sebagai Contoh :
a.         Utsman bin Affan membeli sumur yang jernih airnya dari seorang Yahudi seharga 200.000 dirham yang kira-kira sama dengan dua setengah kg emas pada waktu itu. Sumur itu beliau wakafkan untuk kepentingan rakyat umum.
b.         Memperluas Masjid Madinah dan membeli tanah disekitarnya.
c.         Beliau mendermakan 1000 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang Tabuk, nilainya sama dengan sepertiga biaya ekspedisi tersebut.
d.        Pada masa pemerintahan Abu Bakar,Utsman juga pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering.
Utsman seorang hartawan yang hidup bergelimang harta. Beliau baktikan hidupnya untuk Allah dan Agam-Nya. Sejak Nabi Muhammad SAW mengumandangkan dakwah Islam di Makkah, Utsman termasuk orang yang pertama kali menyambutnya tanpa ragu-ragu. Karena keislamannya pula, Utsman mengalami berbagai siksaan hingga harus berhijrah dua kali. Sekali ke bumi Habasyah dan kali lainnya ke Madinah. Utsman dimuliakan Allah dengan menjadi menantu baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa salam. Tidak tanggung-tanggung, ia menikahi dua putri beliau shallallahu 'alaihi wa salam. Ruqayyah binti Nabi Muhammad dinikahinya saat berada di Makkah dan turut menyertainya hijrah ke Habasyah. Saat Ruqayyah meninggal, beliau menikahi Ummu Kultsum binti Nabi Muhammad di Madinah.
Beliau infakkan harta yang demikian banyak demi membiayai pasukan Islam dan memenuhi kebutuhan umum kaum muslimin. Nabi Muhammad memberi kabar gembira surga untuknya. Ia termasuk golongan sahabat penghafal Al-Qur'an dan hadits. Dan beliau diangkat menjadi khalifah kaum muslimin sepeninggal khalifah Umar bin Khathab. Beliaulah dzun-nurain, Utsman bin Affan. Pada diri sahabat Utsman bin Affan terhimpun semua bentuk kemuliaan di dunia; ilmu, amal, harta, kemuliaan nasab dan jabatan. Beliau seorang ulama, hartawan, bangsawan, ahli ibadah dan pemimpin tertinggi kaum muslimin. Pada dirinya juga terhimpun semua bentuk kemuliaan di akhirat; ulama, mujahid, veteran Badar, munfiq (dermawan), muhajir, muttaqi (orang yang bertakwa), syahid dan ahli surga.
Meski Utsman bin Affan memiliki semua kemuliaan yang diangankan setiap orang, beliau sama sekali tidak sombong dan membanggakan dirinya. Kehidupannya sampai akhir hayatnya diwarnai dengan kerendahan hatinya di hadapan manusia dan Rabbnya. Abdullah Ar-Rumi menuturkan, "Jika bangun di waktu malam untuk menunaikan shalat malam, Utsman bin Affan mengambil air wudhunya sendiri. Atas tindakannya itu, beliau sering ditanya, "Kenapa engkau tidak menyuruh pembantu saja untuk mengambilkan air wudhu?" Utsman menjawab, "Tidak, waktu malam adalah milik mereka, biarkan mereka beristirahat."
Subhanallah, meski usianya sudah sangat tua dan beliau memiliki kedudukan social yang sangat tinggi, beliau tidak berbuat sombong dan semena-mena. Beliau bisa saja membangunkan pembantu dan memerintahkannya untuk mengambilkan air wudhu. Namun Utsman tidak melakukan hal itu. Beliau membiarkan mereka menikmati istirahat malamnya setelah bekerja di waktu siang.
Padahal khalifah Utsman sendiri juga seharian bekerja mengurus persoalan kaum muslimin. Seorang anak Said bin Yarbu' Al-Makhzumi bercerita, "Pada suatu siang yang terik, saya dan seorang anak kawan sepermainan saya pergi ke masjid. Saya membawa seekor burung merpati yang saya terbangkan di dalam masjid. Saat itu masjid nabawi tengah dipugar. Di dalam masjid ada seorang laki-laki tua yang tampan wajahnya, tengah tidur, dengan berbantalkan sebuah batu bata. Saya mendekat kepadanya dan berdiri di dekatnya, melihat ketampanan laki-laki tua itu. Tiba-tiba laki-laki tua itu terbangun dan membuka kedua matanya. "Siapa engkau, wahai anak kecil?" tanyanya kepadaku. Aku pun memberitahukan kepadanya siapa namaku. Maka laki-laki tua itu memanggil seorang budak yang juga tidur di dekatnya. Namun budak itu tidak menjawab, rupanya ia tertidur dengan nyenyak. "Tolong bangunkan dia," katanya kepadaku. Aku pun membangunkan budak itu. Laki-laki tua itu menyuruh budak itu untuk pergi dan melakukan sesuatu."Duduklah engkau di sini," kata laki-laki tua itu kepadaku.
Tak lama kemudian budak itu datang membawa sebuah baju yang bagus dan uang sebanyak 1000 dirham. Laki-laki tua itu lantas melepas baju yang aku kenakan, dan ia mengenakan baju yang bagus di tangan budak itu kepadaku. Lalu ia memasukkan uang 1000 dirham itu ke kantong baju indah yang kini aku kenakan. Aku begitu gembira dengan pemberian laki-laki tua itu. Aku segera lari pulang ke rumah dan menceritakan apa yang aku alami kepada ayahku. "Wahai anakku, siapa yang memberimu semua ini?" tanya ayah. "Aku tidak tahu namanya, ia seorang laki-laki tua yang tampan di masjid”. "Itu amirul mukminin Utsman bin Affan," seru ayahku. (Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi, Al- Bidayah wan Nihayah, 10/387)
Subhanllah, seorang khalifah tidur di lantai masjid nabawi di tengah siang yang terik, setelah kecapekan mengawasi proses perluasan dan renovasi masjid nabawi. Utsman tidur berbantalkan bahan bangunan, sepotong batu bata, tanpa kasur permadani, tanpa selimut, tanpa AC dan kipas angin, bahkan tanpa pengawal. Sungguh sebuah kerendahan hati yang membuat orang yang tidak mengenalnya tidak akan menyadari bahwa dirinya adalah khalifah kaum muslimin.
Allah menyebutkan salah satu akhlak orang yang bertakwa adalah kerendahan hati dan kebersahajaan. Sebaliknya, kesombongan dan kemegahan adalah sifat Iblis dan para sekutu setan. Tidak diragukan lagi bahwa khalifah Utsman belajar kerendahan hati dan kebersahajaan dari sang mertua, Nabi Muhammad SAW. Tentang kerendahan hati dan kebersahajaan Nabi Muhammad, sahabat Abdullah bin Abbas berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْلِسُ عَلَى الْأَرْضِ، وَيَأْكُلُ عَلَى الْأَرْضِ، وَيَعْقِلُ الشَّاةَ، وَيُجِيبُ دَعْوَةَ الْمَمْلُوكِ عَلَى خُبْزِ الشَّعِيرِ
"Rasulullah SAW biasa duduk di atas lantai tanah, makan di atas lantai tanah, mengikat domba dan memenuhi undangan seorang budak meski hanya undangan makan roti dari tepung gandum." (Al-Hafizh Nuruddin Al-Haitsami dalam Majmauz Zawaid wa Mamba'ul Fawaid no. 14222 berkata: Diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dengan sanad hasan).
Sahabat Abu Umamah Al-Bahili ra berkata:
كَانَ حَدِيثُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ يُكْثِرُ الذِّكْرَ، وَيُقَصِّرُ الْخُطْبَةَ، وَيُطِيلُ الصَّلَاةَ، وَلَا يَأْنَفُ، وَلَا يَسْتَكْبِرُ أَنْ يَذْهَبَ مَعَ الْمِسْكِينِ وَالضَّعِيفِ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ حَاجَتِهِ
"Pembicaraan Rasulullah SAW biasanya adalah bacaan Al-Qur'an, beliau banyak berdzikir, ceramahnya pendek, shalatnya lama, tidak sungkan dan tidak merasa sombong (enggan) untuk pergi bersama orang yang miskin dan orang yang lemah sampai beliau selesai memenuhi kebutuhan orang tersebut." (Al-Hafizh Nuruddin Al-Haitsami dalam Majmauz Zawaid wa Mamba'ul Fawaid no. 14216 berkata: Diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dengan sanad hasan).

0 komentar:

media powerpoint